Aku itu aku, Bukan Dia
Jangan pernah bilang kita tahu apa yang bakal terjadi dimasa
depan, dan sebaiknya kita juga tidak mempertanyakan itu pada manusia sok tau
seperti kebanyakan yang membuka praktik sekarang ini. Semua misteri itu adalah
rahasia Sang Pencipta Alam sekalian isinya.
Tak sedikit orang berduit yang
notabenenya tergolong sukses berani bayar mahal pada “orang sok tau” untuk
melihat masa depannya. Yah... harus ku akui juga aku manusia normal yang
terkadang terlintas keinginan untuk mengetahui apa yang akan terjadi dimasa
depan terutama yang berhubungan dengan diri pribadi. Tapi semua itu tak akan
memberi arti apa-apa pada hidup kita, hanya akan memberikan kecewa jika semua
ramalan itu salah.
Bagiku misteri hidup ini unik jika
kita bisa melihatnya dari sisi yang bersebrangan dengan penyesalan. Menjalani
hidup ibarat kita menembus kabut pagi di jalan setapak yang jarak pandang terbatas hanya beberapa langkah ke depan.
Namun jika kita berbulat tekad dan berani menjalani , maka setiap kita
melangkah, jarak pandang itu juga akan bertambah. Jalan dibelankang kita malah
akan luput dari pandangan dan tertutup kabut
jika kita menoleh ke belakang, artinya seharusnya masalalu itu bukan
untuk diratapi, masa lalu untuk ditutup rapat-rapat dan hanya boleh di ingat
bukan untuk dirasakan kembali.
Seorang tokoh pernah bicara, aku
lupa namanya dan dimana dia mengatakan, “ yang paling jauh di dunia ini adalah
masa lalu, maka kita tidak akan bisa sampai kesana”. Sungguh kalimat yang
ringan namun mempunyai makna yang luas.
Untuk membuat masa depan yang indah,
kita tak harus memiliki masa lalu yang indah pula, tapi kita mesti berhati-hati
di masa sekarang. Namun melakukan hal
yang hati-hati tak segampang mengatakannya. Kadang ada yang bisa memotivator
orang, namun Cuma sedikit yang bisa dia lakukan dari sekian tutur kata yang
menyemangati banyak orang tersebut.
Dalam setiap zaman selalu ada tokoh
yang menyemangati masyarakat luas dalam lingkup kecil maupun secara global. Ini
dibuktikan dengan adanya kutipan kata-kata bijak oleh tokoh zaman dulu maupun
zaman sekarang. Sebagian kecil dari orang yang termotifasi berhasil melakukan
dari kata-kata bijak yang mereka dengar, ingat, termotivasi dan amalkan. Bukan
sok suci,, dari sudut pandangku banyak yang mendengarkan, ingat, termotifasi
dan tidak mengamalkan. Yang lebih miris bahkan ada yang hanya menjadikan
semata-mata hiburan layaknya sebuah pertunjukan sirkus...
Begitu juga dengang saya sendiri,
dengan semangat akan ku lahap buku-buku motivator, kisah sukses orang-orang
terkenal, kisah tokoh-toko zaman dulu dan sekarang, bahkan aku hampir tamat
membaca kisah sedih di hari minggu. Tapi kenapa diriku tak sesukses kisah-kisah
di buku tersebut? Padahal buku-buku tersebut tak pernah mengajarkan hal yang
buruk, mungkin 99% ulasan di dalamnya mengatakan hal-hal yang baik-baik saja.,, bersambung ke SINI
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik adalah yang mau memberikan komentarnya,,,,