Untuk itu anda
yang sedang membaca buku ini jangan khawatir, karna ini bukan buku motivator. Saya
akan membagikan bagaimana arti motivator dalam sudut pandang pribadi saya,
teman-teman, saudara, dan relasi saya. Karena faktanya setiap individu
mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap suatu hal dan itu hak setiap
individu. Mungkin karena itu juga Tuhan
membedakan setiap sidik jari manusia, DNA, garis tangan, garis pupil pada
retina mata, bahkan garis kehidupan. Semua pasti berbeda,bahkan pada orang kembar sekalipun.
Saya juga tak menampik ada yang
bilang mereka se-ide, sehati, bahkan mereka bilang yang satunya adalah belahan
jiwa yang lainnya. Itu sah-sah saja, sepanjang mreka nyaman menjalani dan di
pasangi predikat tersebut. Kenyataannya tidak dalam semua hal mereka akan terus
sejalan, ada bagian-bagian kecil yang mereka lihat berbeda. Dalam sebuah
keluarga perbedaan yang sering mencolok dan muncul ke permukaan adalah
perbedaan sudut pandang antara anak dengan orang tua, sedangkan antara anak dengan anak bisa di netralisir
oleh bimbingan orang tua walau tidak 100% yang
berhasil.
Jika terjadi perdebatan antara anak
dengan orang tua sering disalah artikan oleh orang tua, ada yang menganggap
anak sudah mulai melawan, atau anaknya sudah terpengaruh lingkungan. Namun pada
intinya bentuk kepribadian anak di dominasi oleh peran orang tua. Toh semua
manusia pernah merasakan menjadai anak (kecuali Adam dan Hawa), dan belum tentu
setiap anak bisa merasakan menjadi orang tua. Dalam hal ini apakah orang tua
yang mesti banyak mengalah, bersabar dalam membimbing atau anak yang mesti di
tuntut untuk mengerti sudut pandang orang tua tersebut.
Lah kok,, jadi membicarakan masalah
anak? Padahal saya sendiri disaat menulis buku ini belum berkeluarga, baru mau
berkeluarga (mudah-mudahan tercapai).
Kembali kepada masalah motivator
tadi, dan sekarang kita gabungkan dengan masalah anak (yang sudah mulai
beranjak dewasa). Sebagai anak saya
sangat ingin mendapat motivator terbanyak dari orang tua. Tak dipungkiri orang
terdekat kita pasti orang tua (kebanyakan), dan orang yang paling kita percaya
selain Tuhan seharusnya orang tua... Bersambung (doain bisa nulis dlm wktu dket ya)
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang baik adalah yang mau memberikan komentarnya,,,,